REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perusahaan asal Korea Selatan Samsung C&T tertarik pada proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka yang hingga saat ini proses pembangunannya masih berlangsung.
"Hari ini ada kunjungan balasan dari mereka setelah pada November lalu kita melakukan kunjungan ke sana. Mereka ke sini untuk mendalami proyek-proyek apa yang ada di Jawa Barat," kata Kepala Bappeda Jawa Barat Deny Djuanda, di Bandung, Kamis.
Bentuk ketertarikan perusahaan asing tersebut dibuktikan dengan datangnya perwakilan dari Samsung C&T ke Gedung Sate Bandung untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Namun Ahmad Heryawan tidak ikut tuntas dalam pertemuan itu karena ada undangan kegiatan di Jakarta.
Menurut Denny, perwakilan Samsung C&T dalam kunjungan memaparkan tentang perusahaannya serta proyek apa saja yang pernah digarap oleh mereka.
"Jadi mereka itu menceritakan ke kita bahwa seperempat bisnis di Korea itu dia yang pegang. Dan Samsung itu sekarang bukan hanya (memproduksi) handphone, sekarang berkembang ke bangunan-bangunan strategis," katanya.
Dikatakan dia, Samsung C&T ingin berperan dalam BIJB dan ada tiga opsi yang diberikan Pemprov Jawa Barat untuk bekerjasama dengan mereka.
Opsi tersebut, menurut dia, diantaranya adalah ikut membangun BIJB, menanamkan saham dalam PT BIJB atau ikut merancang sesuatu yang keuntungannya nanti dibagi dua antara Pemprov Jabar dan Samsung C&T.
"Namun sampai pertemuan selesai, belum ada kesimpulan yang diambil. Setelah selesai hari ini dia mau pulang, baru mengambil keputusan. Jadi hari ini tidak ada keputusan, hanya minute of meeting," kata Deny.
Dikatakan dia, baik Samsung CT&T dan Pemprov Jabar sama-sama tertarik untuk bekerjasama dan berharap kerjasamanya akan berdampak positif sehingga BIJB akan berjalan maksimal dan bermanfaat bagi publik.
"Pokoknya baik mereka atau kami saling tertarik, dua-duanya ingin dan butuh," katanya.
Pihaknya menambahkan, pada bulan April mendatang akan dibentuk PT BIJB dan perda untuk pembentukan perusahaan daerah tersebut sudah ada dan tinggal diimplementasikan.
"Untuk bandaranya sendiri dalam beberapa tahun ke depan diharapkan sudah tuntas. Prinsipnya pada tahun 2016 itu sudah penerbangan pertama," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar