Senin, 11 November 2013

Pulau Perawan (Pulau Biawak)


Indramayu - Pulau Biawak merupakan pulau hutan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis bakau sebagai ciri khas eksosistem mangrove. Kondisi ekosistem mangrove masih baik dengan tumbuhnya berbagai ragam jenis mangrove yang sudah langka sebagaimana jarang dijumpai di pantai utara Jawa. Jenis-jenis bakau yang tumbuh diantaranya adalah Sonneratia spp, Avicennia sp, Bruguiera sp, Rhizophora sp, Ceriops sp, Acanthus sp, Lummitterae, Xylocarpus, Aigicera, Nipa sp, dan Heriera sp. Sementara di Pulau Gosong terdapat jenis Avicennia sp dan di Pulau Candikian terdapat jenis Bruguiera sp.
Ekosistem terumbu karang di Pulau Biawak dan sekitarnya berada pada kedalaman 3-5 meter. Komponen penyusun terumbu karangnya sangat padat dan banyak didominasi oleh karang-karang keras, seperti karang semi padat (Acropora digitata) dan karang meja (Acropora tabulate). Selain itu, terdapat juga karang bercabang (Acropora branching), karang biru (Coral heliopora), karang api (Coral millepora), karang padat (Coral Massive), karang menempel (Acropora dan Coral encrusting), karang lingkar daun (Coral foliose), dan karang jamur (Coral mushroom). Dan dijumpai beberapa karang lunak seperti Sinularia sp.
Jenis ikan hias yang ditemukan di perairan Pulau Biawak dan sekitarnya diantaranya adalah kiper (Scatophagus argus), samandar (Siganus verniculator), kerapu (Chremileptis altivelia), dokter (Labroides dmidiatus), kakatua (Callyodon ghabbon), tikus (Cinhiticthy aprianus), zebra (Dendrichirus zebra), kupu-kupu (Chaetodon chrysurus), kokotokan, merakan (Pterois valiteus), pisau-pisau, petek perak (Desayllus reticulates), kapasan, buntul, kerong-kerong (Plectorhynchus spp), pembersih (Thallasoma sp), sersan mayor (Abudefduf sexfasciatus), kerapu lumpur (Cheilinus sp), dan ekor kuning (Caesio cuning).
Jenis fauna yang dijumpai dan menjadi ciri khas Pulau Biawak adalah biawak (veranus salvator). Fauna lainnya adalah dari jenis burung diantaranya trinil pantai (Bubulcus ibis), cangak abu (Ardea cinerea), cangak laut (Ardea sumatrana), cekaka (Halycon chloris), burung udang biru (Alcedo caerulescens), trulek (Pluvalis dominica), dan lain-lain.

Pulau Biawak dan sekitarnya memiliki banyak objek wisata, diantaranya adalah:
Situs Makam Belanda, di Pulau Biawak.
Situs Makam Syarif Hasan, di Pulau Biawak.
Menara Mercu Suar, di Pulau Biawak.
Untuk Wisata Bahari, ketiga pulau memiliki potensi wisata bawah laut.
Biawak, hewan endemic yang khas di Pulau Biawak
Burung, terdapat beberapa burung khas, seperti trinil pantai (Bubulcus ibis), cangak abu (Ardea cinerea), cangak laut (Ardea sumatrana), cekaka (Halycon chloris), burung udang biru (Alcedo caerulescens), trulek (Pluvalis dominica).

Pendekatan konservasi dalam menetapkan Pulau Biawak dan sekitarnya sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah adalah karena kawasan ini memiliki berbagai macam ekosistem yaitu ekositem mangrove, ekosistem padang lamun dan eksistem terumbu karang. Ekosistem mangrove sendiri memilki keunikan tersendiri karena struktur pantainya merupakan hamparan pasir putih, sementara ekosistem padang lamun hampir menutup sepertiga pulaunya, dan eksoistem terumbu karang mengelilingi seluruh pulau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar